Jokowi dan Papua


Ribut2 soal Papua Jelas sekali ada yg bermain dibelakang layar, Bumi Papua saat ini menjadi skala prioritas pembangunan Jkw, pembebasan Tahanan Politik dengan pemberian Grasi, pembangunan besar-besaran mulai dari pelabuhan sorong, Jalan Trans Papua, jalur kereta api sampai menjadikan merauke sebagai lumbung pangan nasional, Amerika cs ngak akan pernah membiarkan papuan damai, kalau sampai papua damai dan makmur rakyatnya habis sudah eksistensi mereka disana Tahun 1959 Freeport nyaris bangkrut saat Perusahaan tambangnya Freeport Sulphur dinasionalisasi secara sepihak oleh fidel castro di kuba, Di tengah kondisi perusahaan yang terancam hancur itu pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur menemui Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Gruisen bercerita dirinya menemukan laporan penelitian di Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Disebutkan tembaga di gunung ini tak perlu susah-susah digali. Ibarat kata tinggal meraup, karena tembaga berada di atas tanah. Wilson tertarik dan mulai mengadakan survei ke Papua. Dia setengah gila kegirangan karena menemukan gunung itu tak hanya berisi tembaga tapi emas! Ya, dia menemukan gunung emas di Papua. Saat rezim soeharto memberikan kontrak karya mungkin Ir.Sokarno hanya bisa menangis melihat Bumi Papua nan kayak diperkosa kekayaan alamnya, soekarno sadar saat amerika sudah mencengkramkan kukunya sulit melepaskanya, sia-sia sudah perjuangan sokarno yg dulu selalu menolak seluruh investasi asing di bumi papua walaupun imbalannya sangat mengiurkan, so kita lihat apakah jokowi mampu mengembalikan Papua ke pelukan ibu pertiwi lepas dari cengkraman Freport, semoga Jkw masih punya nyali seperti memberikan pengelolaan sepenuhnya blok Mahakam kepada Pertamina.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Jokowi dan Papua"

Posting Komentar